Pada tanggal 3 Oktober 2023, Thailand dikejutkan oleh insiden penembakan massal yang melibatkan seorang remaja berusia 14 tahun di pusat perbelanjaan Siam Paragon, Bangkok. Kejadian ini menewaskan tiga orang dan melukai lima lainnya, termasuk wisatawan asing. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan publik, kesehatan mental remaja, dan regulasi senjata api di Thailand.
Kronologi Kejadian

Sekitar pukul 16:10 waktu setempat, pelaku memasuki pusat perbelanjaan Siam Paragon dengan membawa pistol yang telah dimodifikasi dari senjata kosong menjadi senjata api yang mematikan. Ia melepaskan tembakan secara acak, menyebabkan kepanikan di antara pengunjung dan staf mal. Dua korban tewas di tempat kejadian, yaitu seorang pekerja asal Myanmar dan seorang wisatawan asal Tiongkok. Korban ketiga, seorang wanita Thailand, meninggal dunia beberapa hari kemudian akibat luka yang diderita.
Read More :
Caught in the US-China 2025 Trade War the Fate of Southeast Asia
Pelaku berhasil ditangkap oleh polisi setelah menyerahkan diri tanpa perlawanan. Ia diketahui merupakan siswa dari sekolah terdekat dan memiliki riwayat gangguan kesehatan mental. Menurut pihak berwenang, pelaku tidak mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan pada hari kejadian, yang diduga mempengaruhi perilakunya.
Senjata yang Digunakan
Pelaku menggunakan pistol yang awalnya dirancang untuk menembakkan peluru kosong, namun telah dimodifikasi menjadi senjata api yang dapat menembakkan peluru tajam. Senjata semacam ini relatif mudah diperoleh dan dimodifikasi, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang regulasi dan pengawasan terhadap senjata api di Thailand. Polisi telah menangkap tiga orang yang diduga terlibat dalam penyediaan senjata dan amunisi kepada pelaku.
Dampak terhadap Pariwisata dan Keamanan Publik
Insiden ini terjadi di salah satu destinasi wisata populer di Bangkok, yang sering dikunjungi oleh wisatawan domestik dan internasional. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan publik dan dapat mempengaruhi citra Thailand sebagai tujuan wisata yang aman. Pemerintah Thailand telah berjanji untuk meningkatkan keamanan di tempat-tempat umum dan memperketat regulasi senjata api guna mencegah kejadian serupa di masa depan.
Read more :
Entertainment World Behind the Scenes: What We Don’t Know?
Tanggapan Pemerintah dan Masyarakat

Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menegaskan komitmen pemerintah untuk menangani masalah keamanan dan kesehatan mental. Polisi juga mempertimbangkan untuk menurunkan usia minimum tanggung jawab pidana dari 15 tahun menjadi 12 tahun, mengingat peningkatan keterlibatan remaja dalam kejahatan serius.
Masyarakat Thailand dan komunitas internasional mengecam keras insiden ini dan menyerukan tindakan tegas untuk mencegah kejadian serupa. Organisasi hak asasi manusia dan kelompok advokasi kesehatan mental menekankan pentingnya pendekatan yang seimbang antara penegakan hukum dan dukungan kesehatan mental bagi remaja.
Read more:
The Dark Side of Yakuza in the Japanese Government You Need To Know
Kesimpulan
Penembakan massal yang dilakukan oleh bocah 14 tahun di Thailand merupakan tragedi yang mengguncang negara dan dunia. Insiden ini menyoroti berbagai masalah, termasuk regulasi senjata api, kesehatan mental remaja, dan keamanan publik. Diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan komunitas internasional untuk mencegah kejadian serupa di masa depan dan memastikan keselamatan semua warga.
Sumber:
- Reuters: Teenager charged with murder after two killed at Bangkok mallAP News+3Reuters+3Wikipedia+3
- Wikipedia: Siam Paragon shootingAP News+4Wikipedia+4Wikipedia+4
- AP News: Deadly Thai mall shooting exposes murky trade in blank handgunsAP News+2AP News+2AP News+2
- SCMP: After fatal Thai mall shooting, police chief pushes for lower age of criminal responsibilitySouth China Morning Post
- The Guardian: Thai police say boy, 14, arrested after shooting at mall in BangkokThe Guardian
¿Algún experto en la sala que pueda confirmar esto?